Sering Jadi Pertanyaan, Apa itu ARB dan ARA?
Sebagai seorang investor pemula, saya dulu sering sekali menemui
istilah-istilah asing terkait dengan investasi saham. Mulai dari istilah hajar
kiri (haki), hajar kanan (haka), sampai aturan-aturan di pasar modal seperti
ARA dan ARB. Lalu sebenarnya apa itu ARB dan ARA? Berikut penjelasan singkat
dari saya
Apa itu ARA?
ARA (Auto Reject Atas) adalah jenis order saham yang digunakan
untuk menjual saham pada harga tertentu atau lebih tinggi. Ini berarti bahwa
jika harga saham di pasar tidak mencapai harga yang ditentukan dalam ARA, maka
order tersebut tidak akan dieksekusi atau ditolak secara otomatis.
Apa itu ARB?
ARB (Auto Reject Bawah) adalah jenis order saham yang digunakan
untuk membeli saham pada harga tertentu atau lebih rendah. Ini berarti bahwa
jika harga saham di pasar tidak mencapai harga yang ditentukan dalam ARB, maka
order tersebut tidak akan dieksekusi atau ditolak secara otomatis.
Apa Manfaat ARA dan ARB?
Keduanya digunakan untuk me-limit kerugian, dengan harga yang
diinginkan investor. Pemasangan order pada harga yang diinginkan memberikan
keamanan dalam transaksi yang dilakukan dan meminimalkan risiko dari pergerakan
harga yang tidak diinginkan.
Fungsi dari ARA (Auto Reject Atas) adalah untuk menjual saham pada harga tertentu atau lebih tinggi. Ini memungkinkan investor untuk menetapkan harga yang diinginkan untuk menjual saham mereka, dan jika harga saham di pasar tidak mencapai harga tersebut, order akan ditolak secara otomatis. Dengan demikian, ARA dapat digunakan untuk me-limit kerugian yang mungkin dialami investor dari pergerakan harga yang tidak diinginkan.
Sedangkan, Fungsi dari ARB (Auto Reject Bawah) adalah untuk membeli saham pada harga tertentu atau lebih rendah. Ini memungkinkan investor untuk menetapkan harga yang diinginkan untuk membeli saham, dan jika harga saham di pasar tidak mencapai harga tersebut, order akan ditolak secara otomatis. Dengan demikian, ARB dapat digunakan untuk me-limit kerugian yang mungkin dialami investor dari pergerakan harga yang tidak diinginkan
Batas Maksimum ARA dan ARB
Harga ARA dan ARB di Indonesia akan berbeda-beda tergantung pada
saham yang digunakan. Dalam Indonesia, biasanya harga ARA dan ARB diatur oleh
bursa saham, perusahaan efek atau bank penjamin emisi (underwriter) untuk
setiap emiten saham yang terdaftar di bursa saham.
Harga ARA dan ARB ditentukan berdasarkan harga pasar saham saat ini, serta faktor-faktor seperti likuiditas, volatilitas, dan prospek kinerja perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, harga ARA dan ARB akan berubah-ubah seiring dengan perubahan kondisi pasar saham dan kinerja perusahaan. Harga ARA dan ARB juga bisa berubah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh bursa saham, tidak hanya saham Indonesia tetapi juga saham luar negeri. Namun karena tidak selalu tersedia informasi tentang harga ARA dan ARB di pasar saham yang terdaftar di bursa saham.
Beberapa informasi harga ARA dan ARB dapat diperoleh dari perusahaan efek atau bank penjamin emisi (underwriter) atau di website bursa saham yang relevan. Manfaat dari ARA dan ARB adalah untuk memberikan keamanan dalam transaksi saham yang dilakukan, dan untuk meminimalkan risiko dari pergerakan harga yang tidak diinginkan. kedua order ini juga memberikan fleksibilitas kepada investor dalam menentukan harga yang diinginkan untuk membeli atau menjual saham sesuai dengan target profit atau loss yang diharapkan.
Di bursa efek Indonesia, aturan ARA dan ARB yang berlaku terbaru
adalah sebagai berikut
|
Rentang
Harga Emiten (IDR) |
Auto
Rejection Atas (ARA) |
Auto
Rejection Bawah (ARB) |
|
50-200 |
35% |
35% |
|
>200
-5000 |
25% |
25% |
|
>5000 |
20% |
20% |
Contoh penerapan ARA dan ARB
Kita ambil contoh misalnya saham BBCA berikut ini
Kita bisa lihat harga saham BBCA perlembar pada 11 Desember 2023
adalah 8.125 rupiah. Maka kenaikan harga maksimal (ARA)
dari BBCA dalam 1 hari perdagangan adalah 9.750 rupiah, setelah harga
sebelumnya yaitu 8.125 rupiah naik 20%.
Lalu batas maksimal penurunan harga (ARB) saham BBCA adalah 6.500. Hal ini diketahui dari penurunan harga sebesar 20% dari harga 8.125 rupiah. Secara keseluruhan, ARA dan ARB merupakan cara efektif untuk menjaga investasi saham Kamu dan me-limit kerugian yang mungkin terjadi.
Dengan memahami fungsi dan manfaat ARA dan ARB, Kamu dapat
mengoptimalkan investasi saham Kamu dan meminimalkan risiko dari pergerakan
harga yang tidak diinginkan. Ingatlah untuk selalu mengikuti perkembangan pasar
saham dan menyesuaikan harga ARA dan ARB Kamu sesuai dengan kondisi pasar yang
berubah. Semoga bermanfaat.

